I Gusti Ngurah Padang

Karawitan

PRAKERTYA RACANA TAHUN 2017

Profile Seniman

Mendengar kata Seniman Padangkerta Karangasem, tentunya tidak akan asing lagi dengan salah satu seniman ini yang selalu mengharumkan nama Kabupaten Karangasem baik ditingkat Provinsi maupun Nasional dibidang kesenian.  Ya benar sekali, I Gusti Ngurah Padang, SSKar. Dimana beliau I Gusti Ngurah Padang lahir di Karangasem pada tanggal 31 Desember 1954 yang kini telah didampingi oleh sesosok wanita hebat yang selalu mendukungnya baik dalam bidang kesenian dan perjalanan kehidupannya I Dewa Ayu Oka Yuniari namanya. Yang mana I Dewa Ayu Oka Yuniari telah memberikan suaminya (I Gusti Ngurah Padang) dua orang keturunan penerusnya Seorang Putri bernama I Gusti Ayu Melistyari Dewi dan seorang Putra I Gusti Bagus Angga Wiguna. Seniman lulusan Sarjana S1 Karawitan ini yang dulunya mengenyam dan memperdalam ilmu keseniannya di STSI Denpasar yang kini disebut dengan ISI Denpasar, sekarang tinggal di Jl. Dewi Candra, Gang Dewi Uma, Nomor 16, Batubulan, Sukawati, Gianyar.

Sebagai seorang seniman yang telah menerima piagam penghargaan Parama Budaya oleh Wali Kota Denpasar pada tahun 2011 dan Piagam Penghargaan Dharma Kusuma dari Gubernur Bali tahun 2012 ini telah memiliki generasi penerus selain ilmu yang dimilikinya diteruskan oleh anak anaknya juga diteruskan oleh siswa didiknya pada Sanggar sanggar yang didirikan olehnya, maupun sanggar yang bekkerja sama dengannya.

Pengalaman Maestro Karawitan Karangasem ini sudah tergolong sangat melanglang buana, bagaimana tidak? Dari event yang mencangkup Kedesaan, Kabupaten, Provinsi, Nasional, Bahkan Internasionalpun beliau cukup ternama. Adapun seklumit wacana yang sempat terlontar dari kebijaksanaannya berbicara yaitu ”Dimana lingkungan masyarakatnya menjadikan kesenian tabuh yang memiliki keterkaitan langsung pada ritual keagamaan, adat, dan dapat memberi peluang secara riguler dalam setiap odalan dibeberapa pura dan acara pengabenan, pernikahan dan lain lain” demikian dikatakan oleh seniman asal padangkerta ini. Selain itu lanjut beliau bertutur kata “sebagai seniman tabuh memiliki keterbukaan kesempatan untuk berperan serta aktif terutama tujuan ngayah sebagai persembahan seni yang tidak pisah  dengan kegiatan ritual yang tengah dilaksanakan baik di Pura Dang Kahyangan atau Kahyangan Jagat begitu pula di Pura pura lainnya.

Adapun beberapa aktifitas lainnya yang telah beliau lewati selain yang beliau paparkan diatas yaitu:

  • Mendirikan sanggar seni ISWARAM (Ikatan Seni Warga Karangasem), dengan beranggotakkan khusus orang orang Karangasem, Gianyar, dan sekitarnya, yang mana beliau berkedudukan sebagai koordinator dan pembina, memberikan pelatihan tabuh untuk generasi generasi penerus, mengingat mereka seyogyanya diberikan pondasi guna dapat melanjutkkan tradisi yang luhur kini dan nanti. Melalui sanggar seni ISWARAM yang berlokasi di Denpasar adalah tempat pembelajaran Produktivitas berkesenian berinovasi dalam bidang tari dan tabuh.
  • Akitif dalam memenuhi kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Karangasem.
  • Berperan Aktif Kota Denpasar sebagai pembina tabuh atau penggarap tabuh (Komposer), maupun konsultan dalam ajang tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) dari tahun 1985 sampai sekarang.
  • Aktif dalam memenuhi kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Bali dalam ajang tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) dari tahun 2008 sampai sekarang sebagai pembina dan pengamat Gong Kebyar.
  • Menjadi pengajar atau guru di KOKAR / SMKI Gianyar yang kini SMK N 3 Sukawati dari tahun 1977 sampai akhir tahun 2014.
  • Menjadi dosen di UNHI Denpasar dengan jurusan Fpas dari tahun 2015 sampai sekarang.
  • Sebagai komposer yang pernah menggarap tabuh pengiring tari Puspa Hredaya yang kini digunakan sebagai tari Maskot Kabupaten Karangasem, selain itu juga pernah menata dan menggarap beberapa tabuh lainya lagi baik itu tabuh Lelambatan maupun tabuh Kreasi.
  • Mengajar tabuh orang orang asing dari Negara Jepang, Australia, Amerika dan Eropa.

Selain aktifnya bergerak di Tanah kelahirannya Pulau Bali, beliau I Gusti Ngurah Padang juga aktif dan ternama  di kalangan Nasional, berikut beberapa pengalamannya dan kiprahnya di Tingkat Nasional.

  • Sebagi peserta penggarap tabuh dalam Pekan Karya Seni Pertunjukan Tradisional tingkat Nasional tahun 1991 di Jakarta.
  • Sebagai peserta penggarap tabuh Festival Musik Tradisional tingkat Nasional tahun 1993 di Jakarta.
  • Sebagai peserta penggarap tabuh Festival Nusantara tingkat Nasional tahun 19994 di Jakarta.
  • Mengisi acara seni pertunjukan bersama Daerah Tk. II Karangasem dengan membawakan beberapa tarian lepas dan sebagai penggarap tabuh iringan Sendratari tahun 2001 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
  • Mengisi acara pentas di Istaba Merdeka bersama pemerintah Tk. II Karangasem pada acara ulang tahun Kemerdekaan Indonesia dengan membawakan tari Puspa Hredaya.
  • Sebagai penata musik dalam penampilan Drama Tari Sutasoma pada acara puncak peringatan hari ulang tahun ke -39 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tahun 2014 bersama Kota Denpasar.

Demikian pula dengan pengalamannya dikancah Nasional tentunya yang tidak kalah mencengangkan dari seniman seniman lainya yaitu pengalamannya di kancah Internasional. Berikut pemaparannya.

  • Pada tahun 1980 bersama guru guru SMKI Bali dan masyarakat, mengadakan pertunjukan di Italia dengan mempertunjukkan beberapa tarian lepas dan Sendratari Ramayana.
  • Pada tahun 1984 Bersama ASTI yang kini ISI Denpasar mengadaan pentas di California, Amerika dengan mementaskan beberapa tarian lepas dan drama tari Calonarang.
  • Pada bulan Mei 1992, mengadakan pertunjukan di Taiwan bersama Sanggar Suar Agung, mementaskan beberapa tari lepas.
  • Pada tahun 1994, mendapatkan undangan dari Sanggar Githa Kencana (Jepang) dibawah pimpinan Emi Kobayashi ke Osaka Jepang mengadakan beberapa tarian lepas.
  • Pada tahun 1997, kembali mendapatkan surat undangan dari Sanggar Githa Kencana Jepang, dibawah pimpinan Emi Kobayashi ke Osaka Jepang mengadakan beberapa tarian lepas.
  • Pada bulan Maret 1997, beersama Kanwil P&K Bali sebagai komposer membuat garapan Inovatif Tradisi Bali pentas di Nasiarita Jepang.
  • Pada tahun 2000, bersama Pemerintah daerah tingkat I Bali, mengadakan pertunjukan Sendratari Ramayana di Hindia.
  • Pada tahun 2003, bersama Sanggar Lingga Asri, kami selaku pimpinannya mendapat undangan pentas di Osaka Jepang mengadakan pertunjukan beberapa tarian lepas dan Cakepung yang mana Cakepung itu merupakan tarian khas Karangasem.
  • Pada tahun 2005, kembali Sanggar lingga Asri mendapatkan undangan ke Osaka Jepang, dengan membawakan beberapa tarian lepas dan Cakepung.
  • Pada Bulan November 2009 sampai dengan Januari 2011, mendapat undangan ke Kedubes German (Berlin) dan beberapa Kota di German untuk mengajar orang asing maupun orang Indonesia yang berada disana.

Demikianlah perjalan seniman asal Padangkerta Karangasem I Gusti Ngurah Padang,S.Skar dalam perjuangannya mempertahankan Seni dan Kesenian, maupun prestasinya yang membanggakan Daerah kelahirannya khususnya dibidang Karawitan.