I Wayan Sudana

Tabuh dan Tari (Topeng)

PRAKERTYA RACANA TAHUN 2017

Profile Seniman

Desa Belong Kecamatan Manggis adalah tempat lahirnya I Wayan Sudana, S.Pd pada tanggal:  31 Desember 1957, yang kini didampingi seorang istri yang bernama Ni Luh Parwati, I Wayan Sudana menamatkan pendidikan Formalnya terakhir adalah di STKIP Agama Hindu. Berhubungan dengan basic ilmu pengetahuan yang di kuasainya yang lebih banyak berkecimpung di bidang Agama, dan budaya maka secara perlahan dan alami dalam diri dan sanubari  I Wayan Sudana, S.Pd. tumbuh jiwa serta bakat seninya yang diawali dengan iseng – iseng belajar magambel secara rutin dan    bersungguh – sungguh sehingga akhirnya keisengannya menjadi kegemaran serta hoby yang didukung oleh bakatnya yang timbul secara alami, maka dari kebolehannya megambel I Wayan Sudana bergabung dalam  Sekaa Gong Gita Swara Dusun Belong. Kemudian dalam  sekaa yang diikutinya beliau menambah pengalaman dan mengasah kemampuan, keterampilan serta kelihaian memainkan kedua tangannya diatas bilah -bilah perunggu, bersama sekaa Gong Gita Swara telah sering menabuh dalam kaitan upacara Yadnya baik yang di tanggap oleh perorangan maupun ngayah  menabuh di pura-pura dilingkungan kedesaannya, mengenai Tabuh yang dikuasai sangatlah beragam dan sekaanya mampu menabuh tari – tari Lepas, Patopengan, tabuh lalambatan, tabuh kreasi, Tabuh Rejang dan lain-lainnya.

Dalam kiprahnya berkesenian I Wayan Sudana tidak hanya sampai pada penguasaan seni Karawitan saja, namun lebih dari itu beliau juga senang dan gemar  dengana sastra – sastra hindu, seperti Makakawin, Makidung, dan Magaguritan dan ikut bergabung dalam sekaa Santhi Gita Ulangun Desa Pakraman Manggis. Kemampuan yang dikuasai khususnya mekidung maka I Wayan Sudana di daulat oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten sebagai Tim Pembina Utsawa Dharma Ghita di bidang Kidung yang dipersiapkan untuk mengikuti Utsawa Dharma Ghita di tingkat Provinsi.

Disamping juga bersama sekaa Santhi Gita Ulangun sering melakukan kegiatan ngayah di Pura – pura Kahyangan Tiga maupun dipura kahyangan lainnya. Dengan bakat seninya yang multi dan terkait antara seni yang satu dengan seni lainnya yang digeluti maka I Wayan Sudana, dengan penguasaan Tabuh dan Seni Sastranya sangat mendukung untuk membangun bakat seninya sebagai Penari Topeng, maka dengan semangat dan kegigihannya beliau mencari Guru Tari untuk dapat melatih dan membimbingnya sehingga mimipi untuk  menjadi penari topeng tercapai, dengan tujuan hanya untuk menari Topeng sebagai Wawalen dalam pelaksanaan Upacara Yadnya, dengan dasar  ngayah  dan beryadnya tidak untuk  tujuan komersial.

Dari Kemampuan di bidang seni sastra maka beliau dipercaya oleh para seniman seniman sastra di Kecamatan Manggis sebagai Ketua Widya Sabha Kecamatan Manggis masa periode tahun 2004 samapai tahun 2015. Mengenai hasil karya sastranya beliau juga senang mengarang/ngawi Macepat Sinom.