Virgin Beach di Bali Timur, Cocok untuk Tempat Rileks Virgin Beach adalah favorit turis lanjut usia, juga yang berwisata dengan keluarga. Suasana pantai ini memang tenang dan nyaman karena sangat berbeda dengan pantai-pantai lainnya di selatan Bali.

Setelah berpanas-panasan di Bukit Asah, siang itu saya dan kawan-kawan, didampingi oleh pemandu kami, Bli Wayan, meluncur ke Pantai Bias Putih, bahasa Bali yang berarti ‘pasir putih’. Sesuai namanya, pantai yang lebih terkenal dengan sebutan Virgin Beach ini memiliki hamparan pasir putih yang bersih. Mungkin karena lokasinya yang cukup jauh dari jangkauan yang membikin pantai ini tak terlalu ramai dan masih terjaga kebersihannya. Gulungan ombak nan tinggi menyambut kedatangan kami. “Dulu, waktu ke sini saya harus parkir mobil di atas, lalu turun tebing cukup jauh,” ujar Adit, kawan saya, tentang kunjungan pertamanya ke Virgin Beach.

Kami sedang bercakap-cakap di salah satu restoran di tepi pantai, Sunrise Cafe. Di depan, berjajar kursi-kursi pantai dengan payung lebar berwarna-warni yang diisi oleh turis yang berjemur. Sambil menyeruput air kelapa, Adit kembali bercerita bahwa Virgin Beach adalah favorit turis lanjut usia, juga yang berwisata dengan keluarga. Suasana pantai ini memang tenang dan nyaman karena sangat berbeda dengan pantai-pantai lainnya di selatan Bali.

Virgin Beach berada di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem. Tempat para pejalan yang menyenangi suasana yang jauh dari hiruk-pikuk. Ombak yang cukup kencang membuat pengunjung mesti waspada. Sesekali bisa saja turut terseret, walaupun banyak juga yang malah memanfaatkannya untuk bermain-main. Beradu menahan diri diterjang ombak tanpa terpelanting. Saya tertawa menyaksikan para turis terbahak-bahak menahan debur ombak.

Setelah santapan hidangan laut dan sambal matah tandas, saya melepas sandal dan meraih topi. Dari tadi saya tak tahan ingin berjalan menuju ujung pantai. Terlihat ombak memecah bebatuan di tebing. Di sisi bawah tampak juluran kaktus yang tumbuh di tebing. Terlihat pula sesajen sederhana yang sengaja diletakkan di sana.

Saya membenamkan kaki ke pasir yang halus sembari melangkah. Nikmat sekali rasanya, angin tak henti bertiup perlahan. Di ujung terdapat sebuah rumah makan dengan suasana yang lebih sepi. Hmm, tampaknya akan ada kali kedua dan kali seterusnya untuk kembali ke Virgin Beach.

sumber : https://pesona.travel penulis: Yuki Anggia

Temukan dalam Peta

Dapatkan arah petunjuk untuk menemukan lokasi wisata dalam peta