Esensi dari perayaan Tumpek Wariga adalah ungkapan rasa sukur kehadapan Ida Hyang Widi wasa, atas berkah dan rakhmatnya telah melimpahkan kesuburan alam semesta, sehingga semua tumbuhan dapat hidup dengan subur, berbunga dan berbuah yang berguna bagi manusia dalam mewujudkan kebahagiaan hidupnya baik jasmani maupun rohani secara harmonis.

Hidup harmonis ialah dambaan bagi setiap umat manusia, hubungan yang harmonis dalam pandangan Hinduisme dijabarkan dengan konsep Tri Hita Karana. Filosofis Tri Hita Karana ialah kebahagian hidup batin dan lahir yang disebabkan oleh hubungan yang seimbang dan harmonis antara manusia dengan manusia dalam lingkungan bermasyarakat, manusia dengan Tuhan/Ida Sang Hyang Widi Wasa sebagai pencipta alam semesta, dan manusia dengan lingkungan alam semesta.

Hubungan yang harmonis sebagai mana filosofis tri hita karana, antara manusia dengan lingkungan terlebih dengan alam semesta ini bagi umat hindu diterapkan pada upacara Tumpek Wariga yang merupakan salah satu dari sekian upacara yang ada di Bali.

Dalam Lontar Sundari Gama disebutkan sebagai berikut : “Wariga Saniscara Kliwon, ngaran panguduh pujawali Sanghyang Sangkara, apan sira amrtaken sarwaning tawuwuh, kayu-kayu kunang, widhi-widhanana, pras tulung, sesayut, tumpeng, bubur mwang tumpeng agung iwak nia guling bawi, itik wenang, saha raka, penyeneng, tetabuh, kalinggania anguduh ikang awoh mwang godong, dadya pamrtaning hurip ring manusa. Sesayut cakragni kalinggania anuduh kna adnyana sandhi.” Terjemahannya : Wuku wariga yakni pada hari Saniscara Kliwon, disebutlah hari panguduh. Suatu hari untuk memuja Sanghyang Sangkara, sebab Beliaulah yang menciptakan segala tumbuh-tumbuhan termasuk kayu-kayuan.
Makna dari perayaaan itu agar alam memberi manusia untuk dapat memenuhi kecukupan hidupnya, makna kecukupan adalah menusia tidak perlu mengeksploarasi alam secara berlebihan, sehingga selalu ada keseimbangan antara yang dipergunakan dengan yang ditanam, dalam arti luas manusia memahami hak dan kewajibannya. Dalam wujud tindakan sehari-hari (Nitya Karma) pelaksanaan upacara Tumpek Wariga memberikan pendidikan pada seluruh umat Hindu akan pentingnya pelestarian, khususnya pelestarian tumbuh-tumbuhan. Pelaksanaan Tumpek Wariga pada hakekatnya bertujuan untuk melestarikan sumber daya hayati dan mineral dari alam semesta.