Garam Amed adalah garam murni hasil kerajinan masyarakat Amed yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang sejak abad ke-18.

Garam Amed dikenal sebagai garam yang berkualitas sangat baik dan khas, warnanya putih bersih dengan kristal garam berukuran kecil dan sedang, beraroma enak, tekstur lunak dan kering, mudah larut dan memberikan rasa asin yang mudah hilang tanpa rasa pahit, tak heran garam Amed banyak banyak digunakan para Chef bintang lima sebagai bumbu masakan favorit. Pada jaman Kerajaan Karangasem, masyarakat Amed secara khusus diminta untuk mempersembahkan garam Amed sebagai alat pembayaran retribusi ke kerajaan.

Proses pembuatan garam Amed khas dan unik, dengan menggunakan tanah sari, tinjungan, proses penyusuan, pengeringan dalam batang kelapa, dan memakai air laut yang jernih dan berkualitas baik sehingga menghasilkan produk lokal yang tinggi yang termasuk dalam garam premium atau garam gourmet. Hal ini dibuktikan dengan perolehan Sertifikat Indikasi Geografis yang dikeluarkan oleh Dirjen Hak dan Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2015, yang memberikan jaminan mutu dan kekhasan garam Amed Bali, yang tidak bisa diproduksi di daerah lain.

Saat ini, produksi garam tradisional Amed dikelola lewat Kelompok masyarakat lokal dalam naungan Koperasi Produsen Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Garam Amed Bali dengan jumlah petani kurang lebih 35 orang. Selain menjadi sumber perekonomian masyarakal petani garam lokal, produksi garam tradisional Amed juga menjadi daya tarik unggulan pariwisata Amed dan sentra pelestarian warisan budaya tradisional Amed.

Contact Person :

MPIG Garam Amed Bali, Banjar Dinas Lebah, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, kabupaten Karangasem, Bali.

mpig.garamamed@gmail.com

Temukan dalam Peta

Dapatkan arah petunjuk untuk menemukan lokasi wisata dalam peta