I Wayan Rupa

Tari (Wayang Wong)

PRAKERTYA RACANA TAHUN 2017

Profile Seniman

Pewaris Pemeran Sugriwa dalam Seni Wayang Wong dari Orang tuanya adalah : I Wayan Rupa yang terlahir  di Banjar Wates Tengah, Desa Duda Kecamatan Selat pada tanggal: 31 Desember 1928, yang di tahun 2017 ini beliau berusia 89 tahun, yang selama menjalani bahtera kehidupannya didampingi oleh istrinya yang bernama Ni Nyoman Dunia. I Wayan Rupa terlahir di tengah tengah keluarga komunitas seni tari khususnya seni Tari Wayang Wong yang merupakan warisan Leluhurnya  di Banjar Wates Tengah, karena beliau hidup dilingkungan seniman tari dan terlahir dari darah seorang seniman tari maka bakat dan naluri seni tarinya tumbuh dan berkembang pada dirinya sehingga sejak usia 17 Tahun beliau telah memulai belajar menari Wayang Wong sebagai penari Pemeran Raja Kera Kiskinda yaitu Sugriwa yang dilatih secara khusus oleh ayahnya yang professional sebagai penari Tokoh  Sugriwa, dan telah bergabung dengan sekaa Wayang Wong untuk pentas dalam acara acara tertentu.

Menurut Penuturan I  Wayan Rupa bahwa sampai saat ini keberadaan seni Wayang Wong di Desa Wates Tengah masih Lestari dan berkembang terbukti dengan solidnya sekaa yang beranggotakan 20 ( dua puluh ) orang. Pementasan Wayang Wong ini dipentaskan pada hari hari tertentu pada saat pelaksanaan upacara dipura pura, disamping juga pementasan secara khusus dan wajib setiap Pelaksanaan Upacara  di Geria Carik Sidemen, konon ada keterkaitannya  memiliki Historis antara Geria Carik Sidemen dengan Keberadaan Wayang Wong di Wates Tengah, sehingga dengan tanpa dimintapun  oleh pihak Geria ketika melaksanakan Upacara terutama di Pamerajannya maka Sekaa Wayang Wong Wates Tengah ini wajib untuk menari. Menyinggung keterkaitannya dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali sebagai ajang pelestarian, penggalian dan pengembangan seni Budaya di Bali kesenian Wayang Wong Wates Tengah ini pernah dapat diminta untuk tampil di Art Centre.

I Wayan Rupa sebagai seniman tari Wayang  Wong yang mampu menari memerankan semua tokoh dalam Wayang Wong, kepiawaian serta kemahiran menarinya tersebut didapat dari usaha keras dan gigihnya berlatih pada Ayah dan Pamannya sendiri, cerita yang dilakonkan pada setiap pementasannya selalu mengambil cerita dari salah satu Kanda dalam Epos Ramayana, dengan iringan Gamelan Gender Babatelan sama dengan gamelan Wayang Pakeliran Ramayana. I Wayan Rupa sebagai orang tua yang memiliki jiwa pengabdian terhadap pelestarian dan pengembangan seni Tari Wayang Wong di desanya, kini telah mampu menurunkan pengabdiannya tersebut kepada anak-anaknya sebagai pelestari Seni Tari Wayang Wong.